REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron berusaha untuk mengulang sampul album "Abbey Road" dari grup musik Beatles, pada Jumat (21/5) dengan berjalan melintasi garis penyeberangan terkenal bagi pejalan kaki ketika ia berkunjung ke studio musik. Ia mengunjungi studio musik itu untuk menemui para musisi yang akan mendukung referendum agar Inggris tetap bergabung dalam Uni Eropa.
Turut menyertai Cameron dalam aksi jalan bersejarah itu adalah mantan Menteri Kebudayaan Tessa Jowell. Cameron kemudian berbincang dengan para musisi tersebut menjelang jajak pendapat pada 23 Juni. Tanggal 23 Juni akan menjadi hari khusus bagi rakyat Inggris memutuskan apakah negaranya akan tetap bergabung dengan Uni Eropa.
Cameron juga merasakan kehidupan di studio dengan duduk di galeri dan menyaksikan pertunjukan.
" ... Memimpin orang-orang dari industri kreatif kami yang besar (telah) mengungkap suatu kasus yang kuat mengapa kreativitas negara ini, industri kreatif negeri ini lebih kuat di Eropa," kata Jowell.
Lebih dari 250 pesohor Inggris dari dunia seni, termasuk aktor Benedict Cumberbatch dan Helena Bonham Carter, telah menandatangani surat yang mendesak warga Inggris untuk memilih negara mereka tetap bergabung dengan Uni Eropa.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde pada Jumat memperingatkan bahwa jika Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) sebagai hasil dari referendum 23 Juni, Inggris bisa mengalami kejatuhan pasar saham dan penurunan harga rumah.
"Kami telah melihat semua skenario. Kami telah melakukan pekerjaan rumah kami dan kami belum menemukan sesuatu yang positif untuk mengatakan tentang pemilihan Brexit," kata Lagarde dalam konferensi pers di Departemen Keuangan Inggris di London yang diadakan untuk meluncurkan penilaian tahunan IMF atas ekonomi Inggris.