Senin 23 May 2016 20:38 WIB

Kursus Barista Ubah Kehidupan Penganggur di Queensland

Walter Humphreys (berdiri di kiri, belakang) dan Ian Milburn mencoba kemampuan mereka membuat kopi bagi para staf LSM Mission Australia.
Foto: abc
Walter Humphreys (berdiri di kiri, belakang) dan Ian Milburn mencoba kemampuan mereka membuat kopi bagi para staf LSM Mission Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kopi di pagi hari bagi kebanyakan warga Australia merupakan faktor yang bisa mengubah suasana mood keseharian mereka. Namun bagi sebagian penganggur dan gelandangan di Queensland, kopi benar-benar bisa mengubah hidup mereka.

Setelah empat tahun menggelandang di jalanan, Walter Humphreys kini merasa mulai memiliki tujuan hidup yang pasti. Humphreys baru saja mengikuti kursus barista yang diselenggarakan LSM Mission Australia dan kini sedang mengajukan lamaran kerja di industri pelayanan di Queensland.

"Kursusnya cukup menantang, namun bisa berakhir dengan baik. Metodenya membuat saya bisa beradaptasi pelan-pelan," katanya.

Humphreys mengaku jarang sekali minum kopi sebelum mengikuti kursus ini. Kini dia bisa memahami bagaimana pentingnya racikan kopi yang baik. "Favorit saya adalah double shot cappuccino," katanya.

Manager Mission Australia Sarah Brown kepada ABC menjelaskan kendaraan operasional mereka berupa mobil van Cafe One datang ke Queensland utara awal tahun ini. "Kami kehilangan bantuan dana di Brisbane, makanya kehadiran mobil van itu di sini sangat membantu klien kami," jelas Sarah.

Bantuan itu, katanya, berupa pelatihan bagi pengangguran sekaligus mengembalikan kepercayaan diri mereka dan membangun relasi.

"Yang berkesan adalah saat melihat mereka bisa tersenyum kembali, bisa bergairah lagi dalam hidupnya dan ingin mengambil peran dalam kehidupan masyarakat," katanya.

Ian Milburn yang menganggur selama setahun telah menyelesaikan kursus barista yang dilaksanakan LSM Mission Australia. (ABC/Mark Rigby)

Ian Milburn yang menganggur selama setahun telah menyelesaikan kursus barista yang dilaksanakan LSM Mission Australia. (ABC/Mark Rigby)

Peserta kursus lainnya bernama Ian Milburn, mengaku telah menganggur dalam 12 bulan terakhir, sebelum memutuskan ikut kursus selama 10 pekan.

"Kursus barista ini sangat cocok untuk saya karena sebelumnya saya pernah bekerja di dapur selama 13 tahun. Kursus ini memberi saya inspirasi dan semangat untuk kembali mencari pekerjaan," jelasnya.

Sama seperti Humphreys, Milburn mengaku kini bisa menghargai dan mengapresiasi pentingnya racikan kopi yang baik. "Kalau saya lebih suka double cappuccino sebab rasanya lebih enak dan kuat," tuturnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-23/kursus-barista-mengubah-kehidupan-pengangguran-di-queensland/1583098
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement