REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kehadiran Pemerintah Indonesia pada KTT G-7 Outreach di Jepang bertujuan untuk membangun kepercayaan masyarakat internasional terhadap pembangunan di Tanah Air. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo di Bandara Chubu, Nagoya, Jepang.
"Kita dilihat dan dipuji oleh negara-negara yang lain, terutama untuk pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Presiden pada Jumat.
Menurut Jokowi, pada saat ini muncul negara-negara berkembang menuju maju seperti Indonesia dengan kondisi politik yang stabil dan keseimbangan pertumbuhan ekonomi.
Presiden mengatakan sejumlah negara maju dunia tertarik dengan upaya pembangunan di Tanah Air dan menganggapnya sebagai motor ekonomi dunia saat ini. "Saya kira kesempatan seperti inilah yang kita pakai untuk membangun sebuah kepercayaan, membangun sebuah trust, agar investasi itu datang ke Indonesia sebanyak-banyaknya," jelas Presiden.
Baca juga, KTT G7 Fokus pada Isu Ekonomi dan Keamanan.
Presiden mengatakan, ketertarikan investasi tersebut akan difokuskan kepada proyek infrastruktur yang membutuhkan dana besar. Jokowi juga menjelaskan terkait pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membahas kerja sama pembangunan infrastruktur pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Presiden menjelaskan tindak lanjut dari kerja sama pembangunan Pelabuhan Patimban akan diurus oleh Kementerian Perhubungan. Presiden Jokowi juga mengatakan PM Abe membahas rencana kerja sama pembangunan jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa.