Selasa 07 Jun 2016 17:45 WIB

Boko Haram Kuasai Kembali Kota Bosso di Niger

Militan Boko Haram.
Foto: AP
Militan Boko Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Boko Haram kuasai kembali Kota Bosso yang terletak di sebelah tenggara Niger pada Ahad malam setelah bentrok dengan tentara Niger dan Nigeria, demikian ungkap wali kota Bosso dan seorang sumber militer pada Senin (6/6).

Meski begitu, pemerintah Niger mengaku telah mengendalikan kota tersebut. Kelompok itu pertama menduduki kota dekat perbatasan Nigeria itu pada Jumat melalui serangan yang menewaskan 30 tentara Niger dan dua tentara Nigeria.

Insiden itu merupakan pembantaian mematikan di Niger oleh kelompok itu sejak April 2015, mengorbankan 74 jiwa, termasuk 28 diantaranya warga sipil di Danau Chad, Pulau Karamga. Tentara Niger kembali mengambil alih Bosso pada Sabtu pagi, ujar menteri pertahanan negara itu.

Namun Wali Kota Bosso Mamadou Bako mengaku telah kehilangan kendali lagi pada Ahad malam, hingga akhirnya kota itu ada di bawah kuasa Boko Haram. Sumber militer di Diffa, kawasan berjarak 100 kilometer atau 60 mil di barat Bosso, mengonfirmasi pengambilalihan tersebut.

Pemerintahan Niger menyangkal Boko Haram telah menguasai Bosso, menyatakan kota itu sepenuhnya di bawah kendali pemerintah pada Senin petang. Sejauh ini, Reuters belum dapat memverifikasi siapa yang mengendalikan kota tersebut.

Bosso merupakan bagian dari wilayah Diffa dekat Danau Chad, kawasan yang berbatasan dengan Kamerun, Chad, Nigeria, dan Niger. Kawasan itu banyak ditempati para pengungsi yang melarikan diri dari aksi kekerasan Boko Haram.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap lebih dari 30 serangan terkait militan itu terjadi di kawasan tersebut. Badan PBB untuk kemanusiaan menerangkan pada Sabtu warga sipil melaporkan telah meninggalkan kawasan tersebut.

Boko Haram telah berupaya mendirikan negara islam yang berpegang teguh pada hukum syariah di timur laut Nigeria sejak 2009. Setidaknya 2,1 juta orang terlantar dan ribuan jiwa telah terbunuh sepanjang tujuh tahun pemberontakan itu.

Pemerintah Niger membentuk 9.000 pasukan kawasan bersama Chad, Kamerun, Nigeria dan Benin guna melawan kelompok tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement