REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Staf medis bahu membahu untuk menyelamatkan sembilan bayi yang baru lahir secara prematur di Aleppo. Hal itu dilakukan setelah bom menghancurkan rumah sakit anak.
Setelah bom itu, staf rumah sakit mengungsikan bayi ke ruang bawah tanah dan mencegah agar mereka tak menghirup asap beracun.
Dr Hatem, kepala Rumah Sakit Al-Hakim mengatakan, staf mereka saat ini telah berhasil memindahkan inkubator.
"Ini merupakan momen-momen yang mengerikan. Perawat bahu membahu membawa bayi ini ke bawah tanah, dan tak sedikit yang mulai menangis," ujar Hatem.
"Saat staf memindahkan inkubator, saya minta mereka yang menunggu di ruang tunggu untuk meninggalkan rumah sakit sekarang juga! Mungkin akan ada serangan kedua."
Aktivis mengatakan, situsi di utara Suriah sangat buruk awal pekan ini. Beberapa rumah sakit bahkan telah kehabiyang kantong mayat karena jumlah korban meninggal terus meningkat.
Baca juga, Turki Siap Bertempur Pertahankan Aleppo dari Rezim Assad.
Kelompok hak asasi manusia menyalahkan Pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia atas serangan itu. Namun keduanya membantah tuduhan tersebut.