REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Satu kapal angkatan laut Belanda yang bertugas pada badan pengelola perbatasan Uni Eropa, Frontex, menyelamatkan hampir 200 migran di sebuah kapal yang sedang tenggelam di Mediterania.
Seperti dinyatakan Kementerian Pertahanan Belanda, Rabu (15/6), sebanyak 16 perempuan dan dua ibu hamil ikut berada di kapal nahas tersebut.
Kapal Belanda bereaksi terhadap sinyal kapal tersebut, yang sedang mengalami masalah dan nyaris tenggelam. Kapal itu sedang berlayar satu minggu untuk menyeberang dari Mesir menuju Sisilia.
Usai diselamatkan, para migran tersebut dibagi makanan, air dan obat-obatan.
Belanda telah mengerahkan satu kapal, pesawat dan marinir untuk bergabung dengan Frontex, badan Uni Eropa yang menangani migran dalam jumlah begitu besar yang tiba di Eropa selatan.
Menurut UNICEF, antara 1 Januari dan 5 Juni tahun ini, lebih dari 2.800 orang tercatat kehilangan nyawa di Mediterania. Jumlah itu pada 2015 tercatat 3.770 orang.