Senin 27 Jun 2016 11:03 WIB

Israel-Turki Sepakat Normalkan Hubungan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu
Foto: balkaneu
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki dan Israel mencapai kesepakatan untuk normalisasi hubungan, Ahad (26/6). Pejabat senior dari kedua negara mengatakannya sebelum pengumuman resmi pada Senin (27/6).

Pengumuman resmi akan disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Roma dan Perdana Menteri Turki Binali Yildirim di Ankara sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

"Kami mencapai sebuah kesepakatan dengan Israel untuk menormalkan hubungan bilateral," kata pejabat Turki.

Ia menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai kemenangan diplomatik bagi Turki, meski Israel belum menerima satu syarat dari Turki yaitu mencabut blokir Gaza.

Kepakatan ini mengakhiri gejolak akibat tewasnya 10 aktivis Turki pro-Palestina. Mereka dibunuh oleh angkatan laut Israel ketika mencoba berlayar ke Jalur Gaza yang diblokir Israel pada 2010.

Netanyahu berkunjung ke Roma pada Ahad untuk bertemu dengan Menlu AS John Kerry. Pejabat Israel dan Turki juga berada di ibu kota Italia itu untuk menyelesaikan kesepakatan.

Salah satu syarat dari Ankara juga adalah permintaan maaf dari Israel atas insiden kapal aktivis Mavi Marmara. Israel sepakat minta maaf dan memberikan kompensasi sekitar 20 juta dolar AS, termasuk untuk korban luka.

Sesuai kesepakatan, Turki akan menyalurkan bantuan kemanusiaan dan produk nonmiliter lainnya ke Gaza. Selain itu melancarkan proyek insfrastruktur, termasuk pembangunan permukiman dan rumah sakit di Gaza.

Langkah konkrit akan diambil untuk mengatasi permasalahan listrik dan air di sana. Pejabat senior Israel mengatakan diplomat Kemenlu dari kedua negara akan menandatangani perjanjian secara pararel pada Selasa.

Sebagai ganti, Israel meminta militer dan pemerintahan mereka terlepas dari tuduhan kejahatan perang. Israel mengatakan kompensasi akan dibayar setelah parlemen Turki meloloskan legislasi terkait hal tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyebut diri sebagai pelindung kepentingan Palestina dan terikat dengan Hamas. Israel memblokir Gaza untuk menghalangi sirkulasi senjata pada kelompok yang masuk daftar hitam Israel dan barat itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement