Selasa 28 Jun 2016 17:11 WIB

Warga Inggris tak Lagi Percaya Badan Amal

Palang Merah Internasional di Suriah
Foto: reuters
Palang Merah Internasional di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lembaga pengawas badan amal pemerintah pada Selasa (28/6) dalam surveinya menemukan kepercayaan masyarakat Inggris terhadap lembaga amal mencapai titik terendah, meski badan amal internasional, seperti Oxfam dan Palang Merah, masih cukup dipercaya.

Tingkat kepercayaan masyarakat pada lembaga amal itu turun 5,7 angka dari skala 10, angka terendah dicatat Komisi Badan Amal. Komisi itu mendesak langkah lebih lanjut guna mengembalikan kepercayaan masyarakat di bidang tersebut.
 
Survei melibatkan seribu warga Inggris itu menunjukkan 93 persen di antaranya sepakat badan amal memiliki peran penting di masyarakat dan 60 persen meyakini lembaga amal dapat dipercaya. Hasil itu turun jika dibandingkan dengan survei pada 2014, yang mencatat tingkat kepercayaan mencapai 71 persen.
 
Tiga perempat dari jumlah responden mengaku metode pengumpulan dana yang digunakan menyebabkan rasa tak nyaman dan sekitar satu dari lima responden mengaku kurang yakin donasi akan diberikan pada mereka yang membutuhkan. Sekitar 67 persen responden mengungkap badan amal terlalu banyak menghabiskan anggaran untuk gaji dan biaya administrasi.
 
"Badan amal memiliki peran penting di masyarakat, laporan ini menunjukkan publik masih mempercayai mereka. Namun, dukungan masyarakat tidak dapat disia-siakan. Temuan ini memberi sinyal agar bertindak lebih lanjut demi mengembalikan kepercayaan tersebut," kata William Shawcross, ketua komisi tersebut.

Responden dalam survei itu mengaku tidak mengetahui pengelolaan sumbangan ke lembaga amal internasional. Bahkan, mereka kurang yakin sumbangan itu dapat membuat perubahan.

 
"Masyarakat menginginkan lembaga amal transparan dalam hal pengelolaan dan penggunaan anggarannya. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan itu," kata Sarah Atkinson, Direktur Bidang Kebijakan dan Komunikasi dari komisi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement