REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump ikut menanggapi serangan mematikan yang terjadi di bandara di Istanbul, Turki. Trump mengutuk serangan yang terjadi pada Selasa (28/6) malam waktu setempat.
"Apakah dunia pernah menyadari apa yang terjadi? Sangat sedih," ujarnya dalam akun Twitter seperti dikutip dari USA Today, Rabu (29/6).
Dalam cuitan berikutnya, Trump menekankan perlunya melakukan segala kemungkinan untuk menjaga tindak teror mengerikan ini tidak masuk ke Amerika Serikat. Dia kemudian merilis sebuah pernyataan berduka cita atas serangan tersebut.
"Doa kami untuk keluarga mereka yang tewas dan terluka di Istanbul. Seluruh dunia tertegun dan takut," kata dia.
Baru-baru ini Trump membuat kontroversi dengan reaksinya terhadap penembakan di Orlando. Kala itu, dia menulis di akun Twittter-nya, "(Kendati) menghargai ucapan selamat bahwa (saya) benar tentang terorisme Islam radikal, saya tidak menginginkan ucapan selamat. Saya ingin ketangguhan dan kewaspadaan.".
Seperti diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Bandara Ataturk, Turki, Selasa (28/6) malam waktu setempat. Setidaknya 36 orang tewas dan lebih dari 140 orang terluka.
Seperti dikutip AP dari stasiun televisi NTV Turki, Gubernur Istanbul Vasib Sahin menyebutkan ledakan ini diduga dilakukan tiga pelaku bom bunuh diri. Adapun Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag mengatakan informasi awal menyebutkan seorang teroris memasuki terminal bandara dan melepaskan tembakan memakai senapan Kalashnikov.
Sesudah itu, pelaku tersebut meledakkan diri. Informasi lain dari pejabat di otoritas setempat, menyebut para pelaku serangan meledakkan diri setelah polisi menembaki mereka di pintu masuk terminal bandara.
(Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandara Ataturk Datang Pakai Taksi)