REPUBLIKA.CO.ID, FALLUJA -- Koalisi pasukan yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangkaian serangan mematikan terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Falluja, Rabu (29/6). Setidaknya ada 250 anggota kelompok militan itu yang diduga tewas.
Menurut salah seorang pejabat AS, serangan diargetkan di wilayah selatan kota. Para penduduk sipil telah terlebih dahulu diungsikan, sehingga dipastikan tidak ada dari mereka yang terkena.
Serangan ini menjadi yang paling mematikan untuk ISIS, selama kelompok itu mengambil alih banyak wilayah di Irak dan Suriah. Meski demikian, koalisi masih harus memikirikan sejumlah strategi untuk memukul mundur kekuatan kelompok militan itu.
Kepala CIA, John Brennan mengatakan, masih terdapat jalan yang panjang untuk memerangi ISIS. Hal ini mengingat kemampuan ISIS dalam menyebarkan propaganda.
"Saya pikir sebelum kami mengatakan kemajuan untuk memerangi ISIS telah terjadi, kami harus memikirkan cara yang tepat karena kemampuan mereka menyebarkan narasi hasutan," ujar Brennan dilansir Reuters, Kamis (30/6).
Selain di Fallujah, koalisi juga telah melancarkan serangan besar terhadap ISIS di Manbij, Suriah. Serangan juga dilakukan di sekitar pangkalan udara dekat kota tersebut.