Ahad 03 Jul 2016 08:55 WIB

Serangan di Dhaka, Bangladesh Umumkan Dua Hari Berkabung Nasional

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Ledakan bom
Ledakan bom

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh mengumumkan dua hari berkabung nasional bagi mereka yang tewas dalam serangan militan Islam di sebuah kafe di Dhaka.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bersumpah untuk melawan serangan teror di negaranya tersebut.

"Siapa saja yang percaya pada agama tidak bisa melakukan tindakan seperti ini," katanya. "Mereka tidak memiliki agama apa pun, agama mereka hanya terorisme," lanjut dia dilansir dari laman BBC, Sabtu (2/7).

Sebanyak 20 orang disandera, sebagian besar dari mereka warga asing tewas dalam serangan tersebut. Komando Bangladesh menyelamatkan 13 orang setelah pengepungan 12 jam, menewaskan enam orang bersenjata dan menangkap yang lain.

Sembilan warga negara Italia, tujuh Jepang, satu warga negara Amerika Serikat dan India termasuk di antara korban tewas. Sementara itu, korban baru terus muncul.

Chef Diego Rossini menceritakan bagaimana orang-orang bersenjata menyerbu Holey Artisan Bakery pada Jumat (1/7) malam dengan bom dan senapan mesin.

"Saya masih tidak bisa percaya ini terjadi," katanya.

"Rasanya seperti film, mereka menunjukkan senjata mereka pada saya dan saya bisa mendengar tembakan. Saya sangat, sangat takut," lanjut dia.

Chef asal Argentina itu melarikan diri dengan berlari ke teras kafe dan melompat ke bangunan lain.

(Baca juga: ISIS Klaim Serangan Kafe di Bangladesh)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement