Senin 11 Jul 2016 08:30 WIB

Parlemen Jerman Desak Tentaranya Pulang dari Turki

Tentara Jerman
Tentara Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Beberapa anggota parlemen Jerman mengatakan pada Ahad (10/7), tentara Jerman yang bertugas di pangkalan udara Incirlik, Turki hendaknya dipulangkan jika Turki terus mencegah anggota lembaga itu mengunjungi fasilitas tersebut.

Turki, yang marah terhadap resolusi yang disahkan parlemen Jerman (Bundestag) bulan lalu yang menyebut pembunuhan massal orang-orang Armenia 1915 oleh pasukan Ottoman (Usmaniyah) merupakan genosida, menolak akses bagi para anggota parlemen Jerman ke pangkalan itu.

Kanselir Angela Merkel mengatakan para anggota parlemen harus diizinkan mengunjungi 250 prajurit yang bertugas di pangkalan itu dan berperan serta dalam operasi-operasi NATO melawan militan ISIS di Irak dan ia tidak mengeluarkan ancaman untuk menarik tentara tersebut.

Hubungan antara Jerman dan Turki, mitra strategis dalam mengatasi migrasi massal ke Eropa, telah terganggu dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Tayyip Erdogan dibuat marah oleh siaran lagu satir tentang dirinya di televisi Jerman dan pada April melakukan aksi hukum terhadap komedian yang menulisnya.

Resolusi Armenia bulan lalu, yang mendorong Ankara menarik duta besarnya, memperburuk hubungan itu. Pemimpin partai Hijau yang beroposisi di Jerman dan keturunan Turki, Cem Ozdemir mengatakan kepada televisi ARD situasi itu tak dapat diterima.

"Sebagai anggota parlemen yang mengirim tentara ke berbagai tempat, kami harus tahu di mana mereka berada, bagaimana mereka dan dapat berbicara dengan tentara itu. Jika hal tersebut tak mungkin di Turki maka tentara harus kembali ke Jerman," kata dia.

Para anggota parlemen menyetujui pengeluaran militer dan investasi di bidang infrastruktur di pangkalan tersebut. Ketika ditanya apakah Merkel akan mempertimbangkan menarik tentara dari Incirlik jika kesepakatan tak tercapai, Merkel mengatakan ia fokus pada usaha-usaha menyelesaikan hal itu lewat pembicaraan.

"Harus dicarikan jalan bagi para anggota parlemen untuk mengunjungi tentara itu. Kami harus terus berkerja mengenai hal ini, solusi belum ditemukan," kata dia dalam wawancara dengan radio ZDF.

Merkel bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan di sela konferensi tingkat tinggi NATO di Warsawa pada Sabtu. Ia mengatakan suasana pertemuannya konstruktif tetapi masih ada perbedaan di antara mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement