REPUBLIKA.CO.ID, PUGLIA -- Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengunjungi situs kecelakaan kereta yang menewaskan sedikitnya 25 orang di wilayah Puglia, Selasa (12/7). Tabrakan dua kereta penumpang itu terjadi saat cuaca cerah.
Renzi memerintahkan otoritas membuka penyelidikan resmi atas insiden yang terjadi pada Selasa pagi itu. Tidak jelas apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Namun diduga adalah kesalahan manusia.
Dua kereta bertabrakan dari depan di satu jalur antara Kota Bari dan Barletta. Bagian kepala atau kereta depan hancur karena berbenturan dalam kecepatan tinggi. Kedua rangkaian gerbong membawa masing-masing empat kereta.
Sekitar 200 orang terlibat dalam upaya penyelamatan dalam cuaca panas sekitar 40 derajat Celcius. Mereka bekerja mengevakuasi penumpang yang terjebak di reruntuhan kereta yang hancur.
Baca: PM Italia Desak Penyelidikan Menyeluruh Kecelakaan Kereta
Renzi mengatakan ini adalah momen yang sangat memilukan. "Saya ingin menyatakan rasa berduka saya bagi keluarga," kata dia, dilansir BBC.
Presiden Italia Sergio Mattarella mengatakan kecelakaan ini adalah tragedi yang tidak bisa diterima. Ia juga menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban.
Otoritas lokal melaporkan beberapa orang dalam kondisi kritis. Mereka juga mengimbau masyarakat melakukan donor darah bagi korban.
"Saya melihat orang-orang meninggal, yang lain merintih meminta tolong, mereka menangis, ini adalah adegan terburuk dalam hidup saya," kata seorang polisi pada jurnalis.