Kamis 14 Jul 2016 20:00 WIB

Kepala Stasiun Italia Akui Izinkan Kereta Maut Pergi

Petugas penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan kereta dekat Kota Andria, Puglia, Italia, Selasa, 12 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Gaetano Lo Porto
Petugas penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan kereta dekat Kota Andria, Puglia, Italia, Selasa, 12 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kepala stasiun kereta di selatan Italia mengakui ia mengizinkan satu rangkaian kereta jalan di rel tunggal beberapa menit sebelum dua kereta mengalami tabrakan.

Sebanyak 23 orang tewas dan 52 lainnya terluka dalam kecelakaan frontal dua kereta di kawasan Apulia, Selasa lalu.

"Saya mengizinkan kereta pergi. Saya yang memberi sinyal," kata Kepala Stasiun Andria, Vito Piccarreta kepada media Italia, dilansir BBC, Kamis (14/7).

Namun, ia bersikukuh bukan hanya dirinya yang bersalah.

"Saya bukan satu-satunya yang bersalah. Semua orang menyalahkan saya. Tapi saya juga korban," ujar pegawai kereta selama 24 tahun itu dikutip dari La Stampa dan harian lain.

Dia dan Kepala Stasiun di Corato diberhentikan sementara sebagai bagian dari penyelidikan pembunuhan  sejumlah orang. Jaksa agung setempat juga mencari tahu prosedur keselamatan di jalur kereta tunggal dan mengapa jalur itu belum ditingkatkan menjadi jalur ganda.

"Penyelidikan tidak hanya akan mencari mengenai kesalahan manusia, kami juga harus memeriksa semua kemungkinan," ujar jaksa Francesco Giannella.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Militer Gulingkan Monarki Irak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement