REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Jalan Castello, akses terakhir menuju Kota Aleppo, Suriah, telah dikuasai pasukan pendukung setia pemerintah. Akibatnya, pasokan bantuan obat dan makanan terhenti sehingga mengancam keselamatan sekira 300.000 warga.
Sebelumnya, akses jalan itu digunakan oleh pemberontak dan pedagang untuk membawa makanan ke Kota Aleppo. Berhasil direbutnya akses jalan itu semakin menguatkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad di wilayah utara.
Pasukan pemerintah Suriah disebut mulai mengincar jalan tersebut sejak dua pekan lalu. Jika saat itu sejumlah persediaan makanan masih bisa melintas, namun sekarang tidak lagi.
Baca juga, Militer Suriah Kalahkan ISIS di Kota Palmyra.
Pertempuran di Aleppo telah meningkat sejak pembicaraan damai yang ditengahi PBB dan gencatan senjata mogok awal tahun ini. Padahal, lebih dari 150 ribu warga sipil turut terjebak di daerah tersebut selain pejuang pemberontak.
Samer Attar, dokter bedah ortopedi asal Chicago yang membantu tenaga medis lokal di Aleppo menyoroti betapa seriusnya hal tersebut. Ia menyebutkan makanan milik warga mulai habis dan sejumlah rumah sakit kehabisan staf.
"Seluruh kota akan dibom dan mati kelaparan, kecuali jika masyarakat internasional mau bertindak," ujarnya kepada NBC News.