Senin 18 Jul 2016 16:37 WIB

Sebelum Membantai Polisi AS, Pelaku Unggah Video Pengakuan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Seorang polisi AS (ilustrasi)
Foto: AP
Seorang polisi AS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATON ROUGE -- Pria yang diidentifikasi sebagai pelaku pembunuhan tiga polisi di Baton Rouge Amerika Serika sebelumnya mengunggah video yang mengeluhkan perlakuan polisi kepada warga keturunan Afrika-Amerika. Ia juga menyerukan perlawanan pada polisi.

BBC News melaporkan pada Senin (18/7), dalam videonya Gavin Long menekankan, ia tak terkait dengan kelompok manapun. Ia menyatakan dirinya berafiliasi dengan 'keadilan'.

"Saya berafiliasi dengan semangat keadilan, tak lebih tak kurang. Saya berpikir dengan pendapat saya, saya membuat keputusan saya sendiri," katanya.

Dalam videonya, Gavin Long menggunakan nama samaran Cosmo Setepenra. Ia mencemooh apa yang disebutnya ketidakadilan terhadap orang kulit hitam. Pada satu waktu, ia mengatakan "Anda harus melawan".

Dalam video tertanggal 10 Juli yang ternyata diuggah dari Dallas tersebut ia mengatakan hanya kekerasan dan uang yang dapat membawa perubahan. "Pendapatan dan darah, pendapatan dan darah, pendapatan dan darah. Tak ada yang lain," ujarnya.

Di twitter-nya pekan lalu, Gavin Long mengatakan kekerasan memang bukan jawaban. Tapi menurutnya sampai kapan semua akan berdiam diri. "Apakah hingga semua yang bukan warga asli Amerika punah?"

Mantan marinir itu tewas di tangan polisi selama serangan pada Ahad pagi. Ketegangan meningkat tinggi sejak polisi menembak mati seorang pria kulit hitam di Baton Rouge dua pekan lalu.

Gavin Long pernah bergabung dengan marinir pada Agustus 2005 hingga Agustus 2010. Ia naik pangkat menjadi sersan dan bertugas di Irak dari Juni 2008 hingga Januari 2009. Pria 29 tahun tersebut pernah meraih sejumlah medali dan penghargaan.

Kepolisian Negara Louisiana Kolonel Mike Edmonson mengatakan, pria bersenjata itu diyakini bertindak sendirian. Para petugas tewas diidentfikasi bernama Montrell Jackson (32 tahun), Matthew Gerald (41 tahun) dari Departemen Kepolisian Baton Rouge, dan Wakil Sheriff Brad Garafola (45 tahun). Ketiganya telah berkeluarga. Sementara beberapa petugas lain dalam kondisi kritis.

Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan pada konferensi pers itu adalah hal yang "benar-benar tak terkatakan, serangan keji". Ia juga mengatakan, retorika dari sejumlah orang setelah kematian Alton Sterling di Baton Rouge dapat dihubungkan dengan penembakan. "Semuanya sudah anti-polisi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement