Senin 18 Jul 2016 19:09 WIB

Banyak Warga Hong Kong Ingin Pindah ke Luar Negeri

 Demonstran pro-demokrasi membuat barikade dari blok semen di sebuah terowongan di Jalan Lung Wo, Distrik Admiralty, Hong kong, Rabu (15/10). (AP/Kin Cheung)
Demonstran pro-demokrasi membuat barikade dari blok semen di sebuah terowongan di Jalan Lung Wo, Distrik Admiralty, Hong kong, Rabu (15/10). (AP/Kin Cheung)

Kepercayaan diri terkait masa depan Hong Kong berkurang menyusul aksi protes duduki pusat pada 2014 akhir, yang menuntut Beijing untuk memberikan demokrasi penuh kepada Hong Kong.

"Setelah aksi protes, (warga Hong Kong) mulai gelisah terkait masa depan," ujar Andrew Lo, seorang kepala Anlex Services Limited, yang menangani kasus imigrasi Taiwan.

Mary Chan, dari pakar imigrasi Rothe International Canada, mengatakan, proses imigrasi biasanya memakan waktu satu hingga dua tahun. "Itulah mengapa jumlahnya baru naik saat ini," kata dia.

Hilangnya lima pedagang buku Hong Kong yang terkenal memperjualbelikan buku politik terkait pemimpin Cina, beberapa di antaranya diduga diculik oleh para agen Cina daratan, itu juga mengikis keyakinan terhadap formula  "satu negara dua sistem"yang diberlakukan atas wilayah yang dikembalikan oleh Inggris pada 1997 itu.

Seorang pedagang buku yang kembali ke Hong Kong mengatakan kepada media dia kemungkinan akan pindah ke Taiwan karena dia tidak lagi merasa aman di kota itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement