REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Amerika Serikat mencabut larangan bagi pesawat-pesawat Turkish Airlines terbang ke negaranya pada Senin (18/7). Sebelumnya, larangan itu diterapkan untuk penerbangan langsung maupun melalui negara ketiga.
Seperti dilaporkan stasiun televisi CNN Turki, larangan mulai diberlakukan setelah peristiwa percobaan kudeta pada akhir pekan lalu oleh sebuah faksi militer, yang berupaya menggulingkan pemerintahan Turki.
Percobaan kudeta berhasil digagalkan pada Sabtu (17/7) setelah para pendukung Presiden Tayyip Erdogan memenuhi seruan Erdogan dan turun ke jalanan untuk menangkal rencana kudeta.
Nilai saham Turkish Airlines jatuh sebesar 12,6 persen pada Senin, yang merupakan penurunan terbesar dalam satu hari sejak 2013.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
