REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kelompok Medecins Sans Frontieres (MSF) melaporkan penemuan 21 jenazah perempuan dan satu pria di sebuah kapal karet dekat pantai Libya, Rabu (20/7).
Kapal tersebut ditemukan terombang ambing beberapa jam setelah beberapa jam berlayar menuju Italia.
Kapal MSF saat itu sedang berpatroli di Mediterania dan langsung melakukan upaya penyelamatan. Ada dua kapal yang berlayar berbarengan. Mereka mengangkat 209 orang, termasuk 50 anak-anak.
Sebanyak 22 jasad migran itu ditemukan di bagian bawah sampan pertama. Mereka tergeletak dan terendam minyak bahan bakar.
"Masih tidak jelas apa yang terjadi, tapi mereka tewas dengan mengerikan. Ini tragis," kata Kepala misi pencarian dan penyelamatan MSF, Jens Pagotto.
Ia memprediksi air dan bensin bercampur hingga menciptakan bau yang membuat orang pingsan. Para migran yang selamat, sebagian besar berasal dari Afrika Barat, seperti Nigeria dan Guinea. Mereka dibawa ke Sicily bersama para korban tewas.
Mereka diperkirakan sampai ke pelabuhan Trapani pada Jumat. Pagotto mengatakan dua sampan kecil itu mungkin bertolak dari Libya pada Rabu pagi. Penjaga pantai Italia mengaku menerima panggilan marabahaya sekitar pukul 10 pagi dan memberitahu kapal MSF MV Aquarius.
Kapal Angkatan Laut Italia juga membantu upaya penyelamatan. "Para korban selamat mengaku telah bersama para jenazah selama beberapa jam," kata Pagotto.
Ia menambahkan banyak migran trauma dengan apa yang terjadi hingga tidak bisa bercerita kondisi saat itu. Menurut Pagotto, sebuah tim spesialis akan membantu menangani trauma korban selamat begitu sampai daratan.