REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) bersama dengan negara-negara sekutu sepakat meluncurkan strategi untuk mengalahkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Serangan akhir rencananya dilakukan di sejumlah basis kelompok militan tersebut, yaitu di Raqqa, Suriah dan Mosul, Irak.
Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan serangan ini dapat menyudutkan ISIS yang telah berpusat di dua kota tersebut. Setidaknya, ada lebih dari 30 negara sekutu menyetujui strategi yang dinilai sangat efektif untuk melemahkan keberadaan kelompok teroris itu.
"Kami fokus dalam upaya menghilangkan kontrol ISIS di dua kota besar tersebut. Namun, saya mengingatkan bahwa hal ini belum menjamin hilangnya ISIS dalam melakukan serangan di wilayah-wilayah lainnya," ujar Carter dilansir BBC, Kamis (21/7).
Selain itu, AS dan sekutu yang mengadakan pertemuan di Washington juga membahas mengenai stabilisasi wilayah yang hendak direbut kembali dari ISIS. Hal ini bertujuan agar setelah kemenangan didapatkan, pembangunan di daerah itu dapat berjalan dengan baik.
Meski demikian, PPB memperingatkan serangan mematikan terhadap ISIS di dua kota tersebut dapat menimbulkan bencana kemanusiaan yang sangat besar. Seperti yang terjadi sebelumnya, banyak warga di Irak yang mencoba melarikan diri dari wilayah yang dkuasai kelompok militan tersebut, namun mereka justru mendapat kemalangan setelahnya.
"Ini dapat menjadi bencana kemanusiaan yang besar. Begitu banyak orang yang telah kehilangan rumah akibat konflik berkepanjangan," ujar utusan PBB Jan Kubis.