REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Beragam spekulasi tentang pesawat Malaysia Airlines MH370 masih bertebaran, termasuk teori yang menyebut pesawat dengan sengaja dijatuhkan ke laut. Salah satu penyidik kecelakaan udara, Larry Vance mempercayai itu adalah kemungkinan tertinggi.
Pada program berita Australia 60 minutes, Vance mengatakan kerusakan pada bagian sayap mengindikaasikan bahwa pesawat dikendalikan untuk mendarat. Ia menambahkan tidak adanya puing spesifik adalah faktor yang menunjukkan MH370 mendarat dalam keadaan disengaja.
"Seseorang menerbangkan pesawat hingga akhir penerbangannya," kata Vance dilansir BBC. Ia sangat yakin hingga mengatakan tidak ada teori alternatif lain yang lebih mungkin dari seseorang menerbangkan pesawat ke laut.
Vance adalah mantan penyidik kecelakaan untuk Canadian Aviation Safety Board dan Transportation Safety Boarf of Canada. Ia telah memimpin lebih dari 200 penyelidikan kecelakaan pesawat.
Ia juga pemimpin penulis laporan kecelakaan SwissAir Flight 111 pada 1998 yang menewaskan 229 orang. Kecelakaan ini membuat pesawat hancur jadi lebih dari dua juta keping.
Dalam kasus MH370, Vance mengatakan flaperon yang ditemukan punya tepi bergerigi, menunjukan tingginya tekanan air hingga menyebabkan erosi. Ini hanya bisa terjadi jika seseorang membawa pesawat ke samudera.
Menurut Vance, flaperon yang ditemukan menunjukkan bahwa ia dipersiapkan untuk mendarat. Meski demikian, penilaian Vance masih menjadi teori. Tidak ada bukti lain yang menguatkan. Hilangnya MH370 pun masih jadi misteri dunia penerbangan.