Kamis 04 Aug 2016 15:37 WIB

Empat Lagi Mahasiswa Victoria akan Belajar di Indonesia

Penerima beasiswa Hamer untuk belajar di Indonesia dari kiri: Clarice Campbell, Dewi Wahab (Konjen RI), Philip Dalidakis (Menteri Victoria), Komang Rosie Clynes, dan Jessica Simpson.
Foto: abc
Penerima beasiswa Hamer untuk belajar di Indonesia dari kiri: Clarice Campbell, Dewi Wahab (Konjen RI), Philip Dalidakis (Menteri Victoria), Komang Rosie Clynes, dan Jessica Simpson.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Empat orang lagi warga negara bagian Victoria, Australia akan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia setelah mendapatkan beasiswa Hamer dari pemerintah negara bagian untuk belajar di Indonesia.

Mereka adalah Jessica Simpson dari Departemen Pendidikan, Clarice Campbell, lulusan S1 dari Monash University, Komang Rosie Clynes, lulusan dari Victorian College of the Arts dan Edward Dart lulusan S1 dari RMIT University.

Keempat orang tersebut akan belajar di Indonesia selama paling kurang enam bulan di beberapa universitas diantara Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Pengumuman dan penyerahan beasiswa tersebut dilakukan di Melbourne, Selasa (26/7) oleh Menteri negara bagian Victoria urusan Usaha Kecil, Inovasi dan Perdagangan Philip Dalidakis.

Program beasiswa Hamer ini adalah pemberian beasiswa dari pemerintah negara bagian Victoria untuk warga setempat guna belajar di Cina, Jepang, Korea dan Indonesia. Program ini dimulai di tahun 2012 dengan pertama kali penerima beasiswa dikirim ke Cina, yaitu ke provinsi Jiangsu, yang merupakan kota kembaran Victoria.

Setelah itu di tahun pemberian beasiswa ini diperluas ke tiga negara lagi, yaitu Jepang, Korea Selatan dan Indonesia. Sejak 2012, sudah 211 orang yang dikirimkan untuk belajar bahasa dan budaya negara yang dituju.

"Indonesia dan negara Asia lain yang menjadi tetangga kita dengan cepat menjadi pasar bagi ekspor dari Victoria. Selain itu, persahabatan dan pemahaman budaya juga sama pentingnya bahkan lebih dalam hubungan jangka panjang kita," kata Menteri Philip Dalidakis dalam sambutannya di malam pemberian beasiswa tersebut.

"Program beasiswa Hamer ini akan memberikan kesempatan kepada penerimanya melihat Indonesia dengan mata mereka sendiri, dan memberikan pemahaman lebih bagus mengenai budaya dan bahasa tetangga terdekat kita tersebut, sehingga memungkinkan kita membangun hubungan yang lebih dalam dan lebih kuat antar kedua negara," tambah Dalidakis.      

Secara keseluruhan, beasiswa Hamer 2016 diberikan kepada 38 orang, dengan komposisi mereka yang akan ke Indonesia empat orang, Korea Selatan enam orang, Cina 16 orang dan Jepang 12 orang.

Dalam keterangannya kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia, L Sastra Wijaya, salah seorang penerima beasiswa Komang Rosie Clynes mengatakan dia akan belajar di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta selama setahun.

"Saya melamar Beasiswa Hamer karena saya ingin menjalin hubungan antara seniman di Victoria dan seniman di Indonesia, pada umumnya dan di Yogyakarta khususnya. Saya seniman teater muda dan saya akan senang sekali kalau di masa depan saya bisa bekerja sama dengan seniman dari kebudayaan yang berbeda," kata Komang Rosie yang memiliki darah Bali dari ibunya tersebut.

"Di Indonesia saya akan tinggal di Yogyakarta, di mana saya akan belajar bahasa Indonesia secara intensif di Universitas Gadjah Mada, sambil magang di Teater Garasi, kelompok teater yang paling saya kagumi. Saya ingin bisa berbicara seperti orang lokal, dan belajar membuat karya seni yang indah dan cerdas," kata Komang.

Menurut Banga Malewa, staf KJRI yang menghadiri acara pemberian beasiswa ini, penerima beasiswa lai Clarice Campbell akan belajar di Univeristas Indonesia, sementara Jessica Simpson dan Komang akan belajar di Universitas Gadjah Mada.

"Seorang penerima lain Edward Dart tidak hadir dalam upacara penerimaan, karenanya saya belum tahu dia mau kemana." kata Malewa.

Menurut Banga Malewa, negara bagian Victoria sangat agresif dalam upaya mengembangkan jaringan kerjasama perdagangan dengan negara-negara lain. Di antaranya adalah melalui pengembangan kemampuan bahasa dan pengenalan budaya para generasi muda terkait negara partner ekonomi, yang mana hal ini sejalan dengan kebijakan pembukaan Victoria’s Government Business Office (Kantor Perwakilan Bisnis Victoria ) sejumlah 18 kantor perwakilan di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Program pengajaran Bahasa Indonesia di Victoria Pada 2015 Bahasa Indonesia merupakan pelajaran bahasa nomor tiga terfavorit yang dipelajari di berbagai sekolah setelah Bahasa Italia dan Jepang. Total siswa yang mempelajari Bahasa Indonesia adalah 63.354 siswa.

Jumlah tersebut naik dari tahun 2014, yakni sejumlah 57.886 siswa. Program ini juga didukung oleh Program Sekolah Kembar antara Indonesia–Victoria yang telah terjalin sejumlah 33 kerja sama sekolah.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/penerima-beasiswa-hamer-ke-indonesia/7689910
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement