Sabtu 06 Aug 2016 09:47 WIB

Korban Selamat Hiroshima Serukan Hapus Senjata Nuklir

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
  Presiden AS Barack Obama memeluk warga Jepang yang selamat dari serangan bom atom Shigeaki Mori, saat berkunjung ke Hiroshima Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang, Jumat (27/5). (AP/ Shuji Kajiyama)
Presiden AS Barack Obama memeluk warga Jepang yang selamat dari serangan bom atom Shigeaki Mori, saat berkunjung ke Hiroshima Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang, Jumat (27/5). (AP/ Shuji Kajiyama)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pada Sabtu (6/8), warga Hiroshima di Jepang menandai 71 tahun peristiwa pengeboman kota tersebut dengan bom atom yang menewaskan ratusan ribu jiwa.

Para korban selamat dari serangan mematikan oleh pasukan Amerika Serikat tersebut menyerukan untuk mengakhiri penggunaan senjata nuklir. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peringatan pengeboman Hiroshima dijadikan momentum untuk meminta dunia menghapuskan penggunaan senjata nuklir.

Ini dilakukan melihat konflik, kekacauan politik dan ketidakstabilan yang melanda banyak negara dalam beberapa tahun terakhir. Awal tahun ini, dilansir dari situs Greenpeace, para korban selamat pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang dikenal dengan Hibakusha meluncurkan sebuah inisiatif.

Mereka mendapatkan dukungan dari ratusan ribu orang yang bergabung dengan mereka untuk meminta dunia sepenuhnya bebas dari senjata nuklir pada 2020 mendatang.

"Ini adalah keinginan kuat kami untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dalam hidup kita, sehingga generasi penerus kita tidak akan melihat neraka di bumi lagi. Anda, keluarga dan kerabat Anda, atau orang lain, tidak boleh dilakukan membentuk Hibakusha lagi," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Hibakusha merupakan sebutan bagi orang-orang yang selamat dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Rata-rata usia Hibakusha kini melebihi 80 tahun.

Presiden Barack Obama dalam kunjungannya ke Jepang sempat menemui beberapa korban selamat di Hiroshima. Ia berbicara kepada mereka yang selamat dan menyampaikan penghormatan pada mereka yang meninggal.

"Jiwa mereka berbicara kepada kita. Mereka meminta kita untuk melihat kedalam. untuk melihat siapa kita dan menjadi apa kita di masa depan bisa kita pilih, masa depan di mana peristiwa Hiroshima dan Nagasaki semestinya bukan awal dari perang atom tetapi awal kebangkitan moral kita sendiri," katanya.

Sebuah organisasi lokal non-pemerintah di Jepang, Nihon Hindankyo, mengumpulkan tenda tangan sebelum September dari orang-orang di Jepang dan seluruh dunia untuk disampaikan ke PBB. Mereka menyerukan untuk PBB melakukan pelucutan senjata nuklir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement