REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Polisi mengosongkan menara Eiffel dari wisatawan pada Jumat (5/8) malam, sebelum kemudian mengatakan bahwa ada ancaman palsu.
Prancis berada dalam siaga tinggi setelah serangkaian serangan kelompok garis keras. Yang terbaru adalah pembunuhan seorang pendeta di Normandia pada pekan lalu.
Sebelumnya, dua orang di kereta api cepat di Prancis selatan diperiksa polisi bersenjata setelah petugas kereta menyampaikan adanya perilaku mencurigakan. Meski begitu, keduanya tidak ditahan.
Kondektur kereta itu sebelumnya mengumumkan bahwa polisi menangkap beberapa orang di kereta tersebut, yang melakukan perjalanan dari Nice ke Paris. Penumpang itu menolak menjawab pertanyaan petugas kereta atau menunjukkan karcis mereka.
"Mereka bertukar kursi dan berbicara di antara mereka dengan isyarat tangan," kata petugas.
Kereta itu tertunda hampir satu jam karena polisi bersenjata mencari gerbong tersebut, sementara penumpang ketakutan menonton, salah satu dari mereka menangis.