Kamis 11 Aug 2016 19:56 WIB

Juara Master Chef Indonesia Sekolah Kuliner di Australia

Usai menjuarai Master Chef Indonesia Session 3, William Gozali mendalami ilmu kuliner di Le Cordon Bleu Australia Institute di Sydney tahun 2014.
Foto: abc
Usai menjuarai Master Chef Indonesia Session 3, William Gozali mendalami ilmu kuliner di Le Cordon Bleu Australia Institute di Sydney tahun 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyandang gelar juara acara kompetisi masak bergengsi MasterChef Indonesia, ternyata tidak langsung membuat William Gozali merasa puas. Sebaliknya ia memutuskan untuk terus mendalami ilmu kuliner yang sangat disukainya di salah satu sekolah kuliner terbaik di Australia.

Nama Chef William Gozali (26 tahun) dikenal masyarakat luas sejak ia mengikuti acara kompetisi memasak bergengsi MasterChef Indonesia musim ketiga tahun 2012. Meski terkesan angkuh, namun penampilannya yang selalu berusaha menyajikan hidangant terbaik baik dari segi konsep, rasa maupun penyajian telah menuntunnya menjadi pemenang dalam kompetisi tersebut.

Karakter kuat meraih kesempurnaan ini juga yang menjadikan William Gozali tidak berpuas diri sejak meraih gelar juara MasterChef tersebut. Sebaliknya justru malah meningkatkan tekadnya untuk mempelajari lebih jauh dunia kuliner yang disukainya.

Pada 2014, Chef kelahiran Jakarta yang akrab disapa Willgoz ini akhirnya memilih menuntut ilmu di Le Cordon Bleu Australia Institute, salah satu sekolah kuliner ternama di Australia yang berlokasi di Kota Sydney. Selama satu setengah tahun, William Gozali meningkatkan keahlian dan pengetahuan memasaknya di bidang food and beverage.

Ditemui dalam sebuah acara perkenalan menu baru kreasinya di salah satu restoran di Jakarta beberapa waktu lalu, Chef Willgoz mengaku terkesan dengan kurikulum pendidikan di almamaternya tersebut.

"Kurikulumnya untuk di jurusan Food and Beverage yang saya ikuti, mereka mengajari hal-hal yang super basic sekali. Dan ini penting untuk membentuk fundamental di kitchen yang lebih baik. Sehingga mereka yang belajar disana, di masa mendatang jika hendak turun ke kitchen secara profesional akan jauh lebih baik dan jauh lebih disiplin. Karena untuk bekerja di kitchen itu memang sangat butuh kedisiplinan,” katanya.

Willgoz menilai sekolah kuliner seperti ini belum ada di Indonesia, selain itu menurutnya kota Sydney juga memiliki referensi kuliner internasional yang bagus untuk menambah wawasan diluar lingkup pendidikan.

“Menurut saya, Sydney merupakan salah satu food scene yang paling aktif, dimana kita bisa melihat dan belajar mengenai tren kuliner internasional. Dan jaraknya juga tidak terlalu jauh dibandingkan dari Indonesia ke Eropa. Jadi itu sebabnya saya memilih belajar di Sydney,” ucapnya.

Ilmu dan keahlian memasak Willgoz sepulang dari berguru kuliner di Austalia, kini diterapkan dalam berbagai menu hasil racikannya. Masyarakat bisa mencicipi masakan William Gozali terutama di salah satu restoran di Kota Semarang tempat dia bekerja sebagai koki kepala. Namun Willgoz juga terhitung rajin berbagi resep di berbagai media. Selain menjadi chef, ia juga aktif menjadi food blogger dan food consultant.

William Gozali hanya satu dari sejumlah selebriti kuliner Indonesia yang jebolan sekolah kuliner di Australia, diantaranya chef Marinka yang juga bersekolah di jurusan pastry, Le Cordon Bleu Sydney juga.

Menurut Komisioner Perdagangan Austrade Indonesia, Mathew Durban minat pelajar Indonesia untuk berguru kuliner di Australia semakin meningkat. Tahun ini ada kenaikan 45 persen dari pelajar indonesia yang mengambil pendidikan kejuruan atau vokasi di Australia. Dan kuliner merupakan salah satu yang banyak diminati.

"Banyak alumni Australia yang belajar bisnis, kemudian bekerja di sektor perhotelan, restoran atau membuka hotel lalu kembali ke Australia khusus untuk mendalami kuliner," katanya.

Selain Le Cordon Bleu Australia Institute, Australia juga memiliki sejumlah sekolah kuliner terkenal lainnya seperti Evolution Hospitality Institute di Sydney dan Bread College di Sydney yang banyak melatih pelajar Indonesia menjadi pakar membuat berbagai makanan penutup.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/tren-kuliner/juara-master-chef-indonesia-pilih-sekolah-kuliner-di-australia/7711858
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement