REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pejabat senior bidang kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan, Rusia sepakat untuk mengadakan pembicaraan jeda kemanusiaan di kota Aleppo, Suriah.
Jan Egeland, penasihat khusus utusan PBB untuk Suriah mengatakan, jeda waktu tiga jam sehari untuk gencatan senjata yang diusulkan oleh militer Rusia sangat kurang. “Kita perlu 48 jam," pinta Egeland.
Egeland mengatakan, bantuan untuk Aleppo sangatlah banyak. Mereka perlu jeda 48 jam setiap pekannya untuk menyuplai bantuan ke Aleppo. Egeland berbicara dalam sebuah konferensi pers bersama dengan utusan PBB di Suriah, Staffan de Mistura.
Wakil direktur pemerhati HAM di Timur Tengah Nadim Houry mengatakan, gempuran udara di rumah sakit telah menjadi serangan rutin di Suriah, meskipun PBB menyerukan tindakan tersebut harus dihentikan.
Baca juga, Turki Siap Bertempur Pertahankan Aleppo dari Rezim Assad.
Seperti dilansir ABC News, Lembaga medis Suriah-Amerika yang mengoperasikan fasilitas medis di Aleppo menyatakan, Juli 2016 merupakan bulan terburuk sejak konflik Suriah dimulai pada 2011. Pasalnya, mereka merekam 43 serangan terhadap fasilitas medis pada bulan Juli 2016. Aleppo merupakan basis utama kelompok oposisi.