REPUBLIKA.CO.ID, CHEDDIKULAM –- Empat ekor gajah, satu gajah dewasa dan tiga anak gajah mati tertabrak kereta penumpang di bagian utara Sri Lanka. Mereka mati setelah melintasi jalur kereta api di sekitar kawasan hutan liar di Cheddikulam, berjarak sekitar 260 kilometer utara Kolombo.
Bahkan menurut laporan dari kantor berita AFP, yang dikutip BBC pada Rabu (17/8), salah satu anak gajah terseret kereta sepanjang 300 meter. Atas insiden tersebut, petugas perlindungan satwa liar langsung dikirim ke lokasi untuk membantu masinis mengevakuasi gajah.
“Kami juga akan membahas masalah ini dengan para pejabat kereta api dan berencana memasang kamera night vision di kereta api,” kata Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar Pathiratna, Rabu (17/8) waktu setempat.
Akhir-akhir ini terdapat beberapa kejadian yang fatal yang mengorbankan gajah di Sri lanka. Sepekan lalu di desa Cheddikulum terdapat sekelompok gajah yang terdiri dari satu gajah dewasa dan tiga anak gajah terperosok ke dalam sumur di desa tersebut. Tim penyelamat kemudian berhasil mengevakuasi keempat gajah tersebut dengan menggunakan ekskavator. Namun, satu gajah mati.
Sementara pada Juni lalu juga terjadi insiden satu anak gajah yang secara dramatis diselamatkan dari saluran air. Namun sayang, nyawanya tak tertolong karena luka yang dialaminya. Sedangkan pada Mei, empat gajah mati tersambar petir di utara.
Gajah merupakan hewan suci yang dilindungi oleh undang-undang di Sri Lanka. Namun terhitung kurang lebih 200 wkor gajah terbunuh setiap tahunnya akibat ulah tangan manusia, termasuk oleh petani yang tinggal dekat di daerah satwa liar. Gajah juga membunuh lebih dari 50 orang setiap tahun. Saat ini gajah di Sri Lanka tersisa 7.000 ekor, angka tersebut turun drastis dari perhitungan pada tahun 1900 yang masih berjumlah 12 ribu ekor gajah.