Senin 22 Aug 2016 21:08 WIB

Iran: Rusia Hentikan Penggunaan Pangkalan Udara

Pesawat pengebom Rusia Sukhoi Su-34 yang menggunakan pangkalan udara Iran Hamadan menjatuhkan bom di Provinsi Deir ez-Zor, Suriah. Foto dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 18 Agustus 2016.
Foto: REUTERS TV
Pesawat pengebom Rusia Sukhoi Su-34 yang menggunakan pangkalan udara Iran Hamadan menjatuhkan bom di Provinsi Deir ez-Zor, Suriah. Foto dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 18 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Rusia menghentikan penggunaan pangkalan udara Iran untuk melancarkan serangan di Suriah, kata kementerian luar negeri Iran pada Senin (22/8), yang menghentikan mendadak penempatan tidak lazim dan dikecam Gedung Putih dan anggota parlemen Iran.

Pada pekan lalu, sejumlah pesawat pengebom milik Rusia, Tupolev-22M3 dan Sukhoi-34, menggunakan pangkalan udara Nojeh, dekat kota Hamadan, Iran barat laut untuk melancarkan serangan udara terhadap sejumlah kelompok bersenjata di Suriah.

Itu pertama kali kekuatan asing menggunakan pangkalan udara Iran sejak Perang Dunia Kedua. Rusia dan Iran memberikan bantuan militer penting kepada Presiden Bashar al-Assad untuk melawan pemberontak dan petempur garis keras dalam perang Suriah, yang telah berjalan lima tahun itu.

Sejumlah anggota parlemen Iran menyebut gerakan itu sebagai kebocoran undang-undang dasar Iran yang melarang pembentukan pangkalan militer asing apa pun di Iran, meskipun untuk tujuan perdamaian.

Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan menyangkal kritikan itu namun juga menyinggung Rusia karena menginformasikan gerakan itu, dan menyebutnya sebagai pamer dan pengkhianatan kepercayaan. "Kami tidak memberikan pangkalan militer apa pun kepada pihak Rusia dan mereka tidak ada di sini untuk tinggal," kata Dehghan seperti dikutip kantor berita Fars pada Ahad malam.

Dia mengatakan tidak ada perjanjian tertulis antara kedua negara dan kerja sama operasional hanya berlaku sementara dan terbatas untuk melakukan pengisian bahan bakar semata.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pekan lalu menyebut gerakan itu disayangkan namun tidak mengejutkan dan mengatakan mereka mempelajari apakah itu melanggar resolusi 2231 dari Dewan Keamanan PBB, yang melarang penyediaan, perdagangan dan pemindahan pesawat tempur ke Iran.

Pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan penggunaan pangkalan itu oleh Rusia telah berakhir. "Rusia tidak memiliki pangkalan di Iran dan tidak dikerahkan disini. Mereka melakukan (operasi) ini dan telah berakhir unuk saat ini," kata Bahram Qasemi kepada kantor berita Tasnim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement