REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Salah satu pemimpin oposisi utama Venezuela, Daniel Ceballos kembali dikirim ke penjara, Ahad (28/8). Pada tahun lalu, Ceballos dibebaskan dan menjadi tahanan rumah karena alasan kesehatan.
Namun, Kementerian dalam Negeri Venezuela mengatakan Ceballos harus kembali menjadi tahanan penjara karena ada kemungkinan ia melarikan diri. Selain itu, ia juga disebut merencanakan tindakan kekerasan dalam demonstrasi oposisi pada 1 September.
Sebelumnya, pada Meret 2014 Ceballos juga mendapatkan tuduhan serupa. Ia dikatakan telah menghasut terjadinya kekerasan selama protes terhadap Pemerintah Venezuela atas keadaan krisisi pangan, inflasi tinggi, dan kejahatan yang merajalela.
Dengan penahanan Ceballos kembali di penjara, pihak oposisi mengatakan hal ini dilakukan dalam upaya membungkam kesalahan pemerintah negara itu. Sebelumnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggambarkan bahwa mantan wali kota San cristobal itu adalah penjahat yang mengacaukan situasi negara.