REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Maria Corina Machado dari Partai Liberal pada Ahad (22/10/2023) memenangkan pemilihan kandidat calon presiden (capres) yang dilakukan oleh kubu oposisi Venezuela. Sebagai pemenang, Machado akan menghadapi Presiden Nicolas Maduro pada Pemilu 2024.

Namun, Machado telah didiskualifikasi dari pencalonannya oleh pemerintahan Maduro atas dugaan penyimpangan ketika ia menjadi anggota parlemen dari tahun 2011 hingga 2014.

Sebagai anggota sayap oposisi yang paling radikal, Machado memenangkan 26 persen suara pada pemilihan pendahuluan, dengan hampir 92 persen surat suara telah dihitung, menurut komisi pemungutan suara. Saingan terdekatnya, Carlos Prosperi, yang mengkritik dugaan penyimpangan dalam proses tersebut, meraih lima persen suara, sedangkan kandidat lainnya memperoleh kurang dari satu persen suara.

“Kami adalah bagian dari kisah masyarakat dan apa yang kami lihat hari ini adalah banyaknya warga yang berjatuhan di dalam dan di luar Venezuela,” kata Machado sebelum hasil pemilu diumumkan, merujuk pada para pemilih di dalam dan luar negeri.

Insinyur berusia 56 tahun dan mantan anggota parlemen itu dilarang memegang jabatan publik apa pun pada bulan Juni selama 15 tahun.

Amerika Serikat, yang pekan ini melonggarkan sanksi terhadap Venezuela setelah dimulainya kembali dialog antara pemerintah dan oposisi berupaya agar diskualifikasi terhadap Machado dicabut.

Machado dituduh melakukan korupsi dan mendukung sanksi internasional terhadap Venezuela. Dia adalah penentang keras Chavisme, ideologi sayap kiri populis yang ditinggalkan oleh mantan presiden Hugo Chavez dan didukung oleh Maduro.

Machado mengatakan dia ingin meliberalisasi perekonomian, termasuk privatisasi perusahaan publik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika