Senin 29 Aug 2016 01:43 WIB

Lebih dari 20 Milisi Abu Sayyaf Tewas

Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto: historycommons.org
Gerilyawan Abu Sayyaf.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Lebih dari 20 personel Abu Sayyaf terbunuh dalam lima hari terakhir. Hal itu dikonfirmasi sumber militer di Komando Barat Mindanao, Ahad (28/8).

Menurut sumber itu ada 21 anggota miltan yang terbunuh sejak pertempuran pecah di kota Patikul di Provinsi Sulu sejak Rabu lalu. Operasi militer dilakukan gencar setelah kelompok tersebut memenggal sandera Filipina berusia 18 tahun.  Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya telah memerintahkan agar kelompok tersebut dihancurkan.

Letnan Jenderal Mayoralgo dela Cruz mengatakan kepada wartawan, Ahad, pertempuran sporadis masih terus berlangsung di daerah tersebut. Petugas berhasil menemukan 10 jasad lagi di sejumlah titik.

Ia menambahkan tidak ada personel pasukan pemerintah yang terluka dalam insiden bentrokan terakhir. Seperti dikutip WorldBulletin salah satu korban penting dari pemberontak yakni Mohammad Said alias Ama Maas. Ia ditengarai menduduki posisi penting di jajaran petinggi Abu Sayyaf.

Baca juga, Abu Sayyaf Penggal Sandera Asal Kanada.

Indonesia memiliki kepentingan dalam penanganan pemberontak di Abu Sayyaf. Hal ini mengingat sejumlah warga Indonesia berulangkali menjadi korban penculikan para militan.

Selain warga Indonesia yang diculik, Abu Sayyaf juga masih menyandera warga Norwegia Kjartan Sekkingstan dan Ewold Horn dari Belanda.

Mayor Filemon Tan Jr mengatakan, serangan masih akan terus dilakukan untuk membebaskan para sandera. "Kami berharap akan ada tambahan pasukan lagi yang akan ditempatkan di Sulu dalam beberapa hari ke depan," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement