REPUBLIKA.CO.ID, GAZIANTEP -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah, Turki akan terus melakukan tekanan yang sama dalam memerangi kelompok ISIS dan milisi Kurdi Suriah.
Hal itu ditegaskanya saat berbicara di Gaziantep, Ahad (28/8), lokasi ledakan bom bunuh diri di pesta pernikahan yang menewaskan 54 orang.
Pascaserangan tersebut Turki menggelar operasi perbatasan Turki-Suriah di Jarablus. Operasi di utara Suriah itu telah memasuki lima hari dan menyebabkan puluhan orang tewas.
"Kita tak akan menoleransi organisasi teror di dalam atau dekat perbatasan kita," ujar Erdogan seperti dikutip Aljazirah. "Itulah mengapa kita di (Suriah) Jarablus. Dan, jika memang dibutuhkan, kami tak akan menutupkan kemungkinan melakukan tanggung jawab serupa di wilayah lain."
Pada Ahad, Turki meningkatkan serangan di utara Suriah. Militer Turki melancarkan serangan melalui jet tempur atau artilteri ke wilayah yang dikuasai Kurdi di dekat Jarablus.
Baca juga, Turki Kerahkan Pasukan Khusus Gempur ISIS di Perbatasan Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, sedikitnya 40 warga sipil terbunuh dalam serangan udara di Desa al-Amarneh dan Jeb al-Kussa, luar Jarablus. Empat milisi Kurdi dilaporkan juga terbunuh di selatan Jarablus.
Turki membantah menewaskan warga sipil. Otoritas Ankara menegaskan, mereka telah membunuh 25 teroris Kurdi.