Selasa 06 Sep 2016 07:03 WIB

Obama Batalkan Pertemuan dengan Duterte Setelah Dihina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte
Foto: AP Photo/Bullit Marquez
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Presiden AS Barack Obama membatalkan pertemuan yang seharusnya jadi yang pertama dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Pada Selasa (6/9), Juru bicara Gedung Putih, Ned Price mengatakan pembatalan dilakukan karena Duterte menghina Obama.

Pada Senin, Duterte menggambarkan Obama sebagai son of a bitch pada reporter. Itu terjadi sehari sebelum pertemuan keduanya di Laos. Para pemimpin Asia Tenggara akan bertemu untuk konferensi tahunan.

Obama mengetahui penghinaan tersebut setelah menyelesaikan agendanya di konferensi G20 Hangzhou, Cina. Saat konferensi pers, ia mengatakan pada asistennya untuk bicara pada pejabat Filipina.

"Saya selalu ingin memastikan apakah jika saya memiliki pertemuan itu akan produktif dan mencapai sesuatu," kata Obama pada reporter. Mengetahui adanya penghinaan tersebut, Obama ragu melanjutkan.

Price mengatakan Obama lebih memilih melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye pada Selasa. Jubir Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih itu mengatakan pertemuan akan membahas respons peluncuran rudal oleh Korut kemarin.

Gedung Putih mengatakan Obama sebenarnya tidak akan membahas kekhawatirannya soal pelanggaran HAM di Filipina saat bertemu dengan Duterte. Sehari sebelumnya, Duterte mengatakan Obama kasar jika membahas isu HAM.

Permasalahan merujuk pada banyaknya pembunuhan penjahat narkoba di jalanan tanpa proses hukum. Ini bukan pertama kalinya Duterte menyebut son of a bitch. Bulan Mei lalu, ia menyebut Paus Francis son of a whore. Ia juga menyebut Duta Besar AS di Filipina sebagai gay son of whore.

Obama tiba di Vientiane pada Senin malam. Ini merupakan kunjungan pertama presiden AS ke Laos. Ia akan memberikan pidato khusus untuk Asia Tenggara tentang kebijakan ekonominya selama dua termin kepengurusan di Gedung Putih. Pertemuan tahunan pemimpin negara-negara Asia Tenggara itu akan berlangsung selama tiga hari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement