REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Pasukan Israel menyerbu Kota Sair di Distrik Hebron yang diduduki Tepi Barat, Ahad (4/9) dini hari. Mereka menggeledah rumah seorang lelaki asal Palestina yang sudah tewas dan mengancam untuk menahan bayinya berusia 10 bulan.
Menurut saksi, pasukan Israel menyerbu rumah keluarga Fadi Faroukh, yang ditembak dan tewas pada 1 November 2015 di desa Hebron. Ia ditembak setelah diduga mencoba menusuk seorang tentara Israel.
Dilansir dari kantor berita Ma’an, saudara Fadi, Saed mengatakan, tentara Israel "menghancurkan interior rumah" sebelum mereka mengancam menahan putri Fadi yang berusia 10 bulan.
Setelah menggeledah rumah dan mengancam keluarga, Saed mengatakan tentara menggantung sebuah peringatan tertulis di pintu depan rumah Fadi. Peringatan itu ditujukan kepada keluarga Fadi serta semua penduduk Sair.
“Setelah serangan datang dari daerah Anda terhadap warga sipil, pasukan pertahanan dan pasukan keamanan Israel akan beroperasi serta meningkatkan upaya melawan teroris dan melawan siapapun yang terlibat dalam kegiatan tersebut," demikian isi dari peringatan tersebut.
Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina Tepi Barat.
Juru bicara militer Israel mengatakan kepada kantor berita Ma’an, ia sedang mencari laporan dari serangan dan ancaman terhadap keluarga, khususnya dan terhadap bayi Fadi.
Ia juga mengatakan, razia juga sudah dilakukan semalam di daerah Ramallah, di pusat wilayah yang diduduki Tepi Barat. Di daerah tersebut tiga warga Palestina ditahan. Satu ditangkap di desa Khirbet Abu Falah, dan satu lagi "tersangka operasi Hamas" yang ditangkap di desa Biddu.
Ancaman yang dilayangkan tentara Israel kepada warga Sair diduga datang atas hasil dari kebijakan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman terhadap warga Palestina di Tepi Barat.