Selasa 06 Sep 2016 11:49 WIB

Kepala HAM PBB Sebut Wilders dan Trump Mirip ISIS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: Reuters
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Kepala HAM PBB, Zeid Ra'ad al Hussein menyebut sejumlah politisi Barat sama dengan ISIS. Di antara yang ia maksud adalah pemimpin kelompok sayap kanan Geert Wilders dan kandidat presiden AS Donald Trump

Wilders dituduh menggunakan kefanatikan sebagai senjata politik. "Wilders, Trump dan Nigel Farage menggunakan taktik yang sama dengan ISIS," kata Hussein saat berbicara dalam konferensi keamanan di Den Haag seperti dikutip BBC.

Bulan lalu, Wilders menjanjikan dalam kampenye akan menutup semua masjid, melarang Alquran dan migran Muslim. Partai pimpinannya Freedom Party (PVV) kemudian mendapat nilai tertinggi dalam jajak pendapat di Belanda.

Komisioner Tinggi PBB untuk HAM itu mengatakan ia ingin bicara pada Wilders dan para pendukungnya. "Saya seorang Muslim yang sering diragukan, saya kulit putih, ibu saya orang Eropa dan ayah saya Arab," kata Hussein.

Ia mengaku marah karena Wilders, menurutnya, memanipulasi ketakutan orang orang dengan berbohong dan menyembunyikan kebenaran. Hussein menggambarkan PVV sangat aneh dan tidak masuk akal.

Baca juga, Kronologi Pertikaian Trump dan Keluarga Muslim AS.

Ia kemudian menyebut Wilders punya banyak kesamaan dengan sejumlah orang lainnya seperti Trump, PM Hungaria Viktor Orban, Pemimpin National Front Marine Le Pen dan mantan pemimpin partai UKIP Nigel Farage. "Mereka semua punya ideologi yang sama dengan ISIS," kata Hussein.

Menurutnya, kesamaan mereka terdapat pada mode komunikasi yakni menggunakan setengah hal benar, terlalu berlebihan serta memakai propaganda. Ini adalah taktik yang sama dengan para populis yang disebutkan sebelumnya.

Hussein juga memperingatkan saat ini atmosfir sangat tebal dengan kebencian. Kondisi bisa berubah cepat jadi kekerasan. Pada Maret, Wilders muncul di pengadilan karena dituduh memicu kebencaian pada Maroko. Peradilannya akan dimulai 31 Oktober mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement