Rabu 07 Sep 2016 11:36 WIB

Obama, Duterte dan Umpatan Pemimpin Negara Lain

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat berbicara dalam konferensi pers di Davao, Filipina selatan, 21 Agustus 2016.
Foto: REUTERS/Lean Daval Jr
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat berbicara dalam konferensi pers di Davao, Filipina selatan, 21 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyesali perkataannya yang menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama sebagai 'anak perempuan jalang'. Perkataan kontrovesial itu menimbulkan konsekuensi diplomatik setelah Obama membatalkan pertemuan dengan Duterte.

Namun Duterte bukan satu-satunya tokoh yang menghina para pemimpin dunia. Mulai dari 'perawat sadis' hingga 'iblis', berikut beberapa ulasan penghinaan yang pernah diterima pemimpin negara, dilansir dari BBC.

Yasser Arafat, 'anak dari 60 ribu perempuan jalang' (1999)

Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Mustafa Tlass dikenal dengan cara berbicara yang keras. Ia memicu pertikaian politik dengan otoritas Palestina ketika menyebut Yasser Arafat sebagai 'anak dari 60 ribu perempuan jalang.'

"Anda harus mengatakan kepada Amerika jika Yerusalem adalah ibu kota Palestina di masa depan. Tapi Anda hanya diam seperti tikus yang tidak bisa mengatakan satu kata pun untuk membela Palestina atau Yerusalem," ujar Tlass, dalam pidatonya pada 1999.

Pidatonya menyebabkan gelombang demonstrasi di Gaza. Warga Palestina memprotes penghinaan Tlass yang ditujukan sebagai serangan bagi pemimpin mereka.

Presiden terdahulu Palestina Yasser Arafat.

Reuters

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement