Rabu 07 Sep 2016 20:54 WIB

Pertempuran Hama, 100 Ribu Warga Suriah Mengungsi

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Militan Suriah di medan perang.
Foto: Alalam
Militan Suriah di medan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMA --Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan pada Rabu (7/9), pertempuran di provinsi Hama, Suriah, telah menyebabkan lebih dari 100 ribu orang mengungsi antara 28 Agustus hingga 5 September.

Pekan lalu pemberontak Suriah melancarkan serangan di bagian utara Provinsi Hama, dan dengan cepat menguasai Kota Halfaya yang terletak di barat laut Provinsi Hama.

Seperti dilansir dari Reuters, wilayah ini merupakan area yang penting bagi Presiden Bashar al-Assad. Di sana banyak loyalis tinggal, bersama sejumlah kecil umat Kristen dan Alawite.

Setelah pemberontak menguasai kota Halfaya, pasukan pro-Assad tak tinggal diam dan membalas dengan serangan udara berat.

Menurut PBB, penduduk setempat melarikan diri dari pertempuran itu ke kota Hama, desa-desa tetangga, serta ke wilayah utara provinsi Idlib.

Dari sekitar 4.500 keluarga yang tinggal di Kota Halfaya, 2.800 masih terjebak di tengah pertempuran sementara sisanya berhasil melarikan diri.

Sebanyak 4.500 dari total 9.500 keluarga juga keluar dari kota Taybat al Imam. Sementara di kota Soran, benteng pertahanan para oposisi, sebanyak 5.000 keluarga juga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Empat masjid di Kota Hama dan 12 sekolah di daerah pedesaan sementara menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi. Meski begitu, masih banyak pengungsi yang tidur di bawah langit dan beralaskan tanah.

Organisasi internasional Bulan Sabit Merah telah memberikan bantuan kepada kurang lebih 7.000 keluarga, yang kurang lebih setara dengan 35 ribu orang di Hama.

PBB pun telah mengirim 12 truk yang membawa bala bantuan untuk 15.000 orang lainnya di Hama pada Minggu (4/9).  Sementara itu, PBB menyatakan masih ada 6.500 keluarga yang sangat membutuhkan makanan dan bantuan.

Baca juga, Erdogan: Turki Berhak Gelar Operasi Militer di Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement