REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Delapan turis Cina terpaksa membayar 3.280 poundsterling atau 16.500 shekel (Rp 57 juta) untuk makan di sebuah restoran Israel. Dilansir dari Independent, Kamis (8/9) para turis itu makan di sebuah restoran di desa Abu Ghosh, Israel dua pekan lalu.
Mahalnya tagihan tidak biasa karena Abu Ghosh terkenal dengan makanannya yang murah. Isu ini merebak setelah Israel Incoming Tour Operators Association mengunggah salinan bon tagihannya di internet.
Di bon itu tertulis 800 pounds untuk ruang pribadi, 130 pounds untuk makanan pengawal, 1180 pounds untuk alkohol, 628 pounds untuk makanan utama dan 270 pounds untuk makanan penutup. Ada juga tagihan 300 pounds untuk pelayanan.
Asosiasi mengkritik restoran tersebut mengancam pariwisata Israel. "Orang-orang Cina ini mengatakan tak akan kembali ke Israel dan tidak akan merekomendasikan Israel untuk dikunjungi teman-teman mereka," kata Asosiasi dalam majalah bisnis Israel, Globes.
Pemilik restoran, Jawdat Ibrahim menepis semua tuduhan. Menurutnya itu adalah harga yang pantas jika mengingat apa yang turis-turis itu lakukan. Menurutnya, mereka ingin datang ke restoran asal restoran tidak menerima pelanggan lain.
"Mereka meminta Jumat, hari itu dan Sabtu adalah hari tersibuk untuk kami. Kami punya ruang untuk 300 orang dan kami sengaja tutup untuk mereka," kata Ibrahim. Menurutnya, para turis tiba sejak jam tiga sore pada Jumat hingga tengah malam.
Mereka juga mabuk-mabukan di sana. Ibrahim mengaku diminta membeli alkohol yang harganya ribuan shekels. "Mereka juga minta agar restoran tetap buka, kemudian memesan 3 kg daging dan makanan lainnya," kata Ibrahim.
Menurutnya, para turis itu juga membawa pulang semua makanan yang tersisa. "Mereka seharusnya membayar lebih dari itu karena saya sampai tidak makan malam itu," kata Ibrahim. Selain itu, para turis juga mengaku sangat menikmati waktu mereka dan berterima kasih pada Ibrahim.
Namun kini, dua pekan kemudian, situasi terbalik. Ibrahim menuturkan harga makanan mereka sebenarnya juga murah. "Jika anda menganalisa totalnya, anda akan sadar bahwa itu tidak banyak untuk apa yang mereka dapatkan," katanya.
Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.