Sabtu 10 Sep 2016 15:05 WIB

Indonesia Siap Bangun Kembali Suriah

Sebuah rumah sakit bersalin di Suriah hancur akibat serangan udara
Foto: BBC
Sebuah rumah sakit bersalin di Suriah hancur akibat serangan udara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara PT Wijaya Karya Tbk berkomitmen membangun Suriah kembali pascakonflik berkepanjangan. Komitmen tersebut terungkap dalam pertemuan antara delegasi PT Wijaya Karya (Wika) dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Suriah Ir Husein Arnous di Damaskus.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Suriah Ir Husein Arnous mengatakan pemerintah siap memberikan dukungan kemudahan bagi keterlibatan Indonesia di Suriah. "Kami mulai mencanangkan program Rebuild Syria (Membangun kembali Suriah) pascakehancuran oleh para teroris. Dan kami sangat berharap PT WIKA dari Indonesia dapat terlibat dalam pembangunan pascakonflik," kata Husein Arnous dalam keterangan pers tertulis, Sabut.

Ia menambahkan, prioritas Pemerintah Suriah adalah pembangunan gedung yang hancur, seperti rumah, saluran air, rumah sakit, dan sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Ir Bimo Prasetyo, manajer Divisi Operasi Timur Tengah dan Afrika Utara PT Wika menyampaikan, Wika telah berpengalaman tinggi pada proyek konstruksi cepat pascabencana.

"Menghadapi tantangan yang serupa dengan kerusakan Suriah pascakonflik, Wika berpengalaman dalam pembangunan Aceh pascabencana tsunami pada 2004," jelas Bimo Prasetyo. "Selain itu, Wika juga kini dipercaya oleh banyak negara untuk mengerjakan proyek penting, seperti mall dan jembatan di Malaysia, jalan tol di Myanmar, bandara di Thailand, juga Libya, Timor Leste, dan Dubai."

Menurut Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, hubungan Indonesia Suriah mencapai titik yang sangat baik. Ini mengingat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus yang tidak hanya tetap bertahan di Damaskus, tetapi juga berkiprah cukup aktif di tengah konflik Suriah.

"Tinggal bagaimana kalangan bisnis di Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar di Suriah yang telah terbuka lebar ini menjadi keuntungan ekonomi," ujar Dubes Djoko.

Baca juga,  Erdogan: Turki Berhak Gelar Operasi Militer di Suriah.

Suriah mengalami konflik berkepanjangan sejak 2012 dan semakin diperparah dengan munculnya kelompok teroris ISIS yang berpusat di kota Raqqah Suriah. Kota-kota penting di Suriah hancur akibat serangan mortar dan bom, seperti Aleppo, Idlib, juga beberapa titik penting di ibu kota Damaskus.

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan misi diplomatiknya dengan kepala perwakilan duta besar di ibu kota Damaskus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement