Ahad 11 Sep 2016 08:56 WIB

Kebakaran di Pabrik Bangladesh, 23 Tewas

Rep: Melissa Riska Putri/ Red: Indira Rezkisari
Warga melihat asap dari kebakaran pabrik makanan dan rokok di luar Kota Dhaka, Bangladesh, (10/9).
Foto: Reuters
Warga melihat asap dari kebakaran pabrik makanan dan rokok di luar Kota Dhaka, Bangladesh, (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Kebakaran terjadi di sebuah pabrik makanan dan rokok di dekat Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, Sabtu (10/9). Sedikitnya 23 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Para pejabat mengkhawatirkan jumlah korban tewas dapat meningkat. Hal ini karena setidaknya ada 100 orang dalam gedung dan belum seluruhnya ditemukan.

"Ada sekitar 100 orang dalam gedung saat kebakaran terjadi. Kami tidak tahu apakah semuanya sudah ditemukan," ujar seorang pekerja yang membantu upaya penyelamata, Mohammad Nayan, Sabtu (10/9).

Sementara itu, pejabat berwenang mengatakan lebih dari 20 tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk meredakan api. Belum diketahui secara pasti apa penyebab peristiwa ini terjadi.

"Kami tidak dapat mengonfirmasi apakah ada orang yang masih berada dalam gedung, namun prioritas kami saat ini adalah mencari dan menyelamatkan mereka," jelas seorang pejabat pemadam kebakaran, Mohammad Akhtaruzzaman.

Meski besarnya api di luar gedung disebut masih dapat terkontrol oleh pemadam kebakaran, namun hingga kini masih ada api dalam gedung. Karena itu, pemadaman masih terus dilakukan.

Bencana ini merupakan kecelakaan industri terburuk di Bangladesh sejak 2013 lalu. Sebelumnya terjadi bencana runtuhnya Rana Plaza, gedung pabrik garmen yang menyebabkan 1135 pekerja di dalamnya tewas, dilansir Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement