Ahad 18 Sep 2016 02:20 WIB

Iran Kecam Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Bom bunuh diri, ilustrasi
Foto: articles.sfgate.com
Bom bunuh diri, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Sebuah bom bunuh diri diledakkan di sebuah masjid di Pakistan. Parahnya selain menimpa rumah ibadah, serangan itu dilakukan mendekati shalat Jumat pada 16 September lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi menyatakan simpati kepada pemerintah dan bangsa Pakistan atas serangan bom yang terjadi.

Selain itu, ia mengungkapkan bela sungkawa mendalam kepada para korban, serta keluarga korban yang ditinggalkan dan dilanda kesedihan.

"Ini merupakan waktu bagi negara-negara regional terpanggil untuk melawan akar dan asal-usul fenomena tidak menyenangkan ini melalui kewaspadaan, kerjasama dan interaksi demi membersihkan dunia dari penderitaan ini," kata Qassemi seperti dilansir Iran Daily, Sabtu (17/9).

Pada Jum'at (16/9) lalu, sedikitnya 25 orang tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka atas serangan bom di sebuah masjid Pakistan di daerah Khar.

Daerah itu sendiri berada di barat laut Mohmand, salah satu tempat yang bermasalah dengan Federallu Administered Tribal Areas (FATA), dan berbatasan dengan Afanistan.

Sebuah kelompok militan pro-Taliban, Jamaat ur Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. Sementara, PM Pakistan Nawaz Sharif, mengaecam ledakan itu dan menegaskan serangan itu tidak bisa menghancurkan tekad pemerintah untuk menghilangkan terorisme di Pakistan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement