REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Sebuah bom bunuh diri diledakkan di sebuah masjid di Pakistan. Parahnya selain menimpa rumah ibadah, serangan itu dilakukan mendekati shalat Jumat pada 16 September lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi menyatakan simpati kepada pemerintah dan bangsa Pakistan atas serangan bom yang terjadi.
Selain itu, ia mengungkapkan bela sungkawa mendalam kepada para korban, serta keluarga korban yang ditinggalkan dan dilanda kesedihan.
"Ini merupakan waktu bagi negara-negara regional terpanggil untuk melawan akar dan asal-usul fenomena tidak menyenangkan ini melalui kewaspadaan, kerjasama dan interaksi demi membersihkan dunia dari penderitaan ini," kata Qassemi seperti dilansir Iran Daily, Sabtu (17/9).
Pada Jum'at (16/9) lalu, sedikitnya 25 orang tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka atas serangan bom di sebuah masjid Pakistan di daerah Khar.
Daerah itu sendiri berada di barat laut Mohmand, salah satu tempat yang bermasalah dengan Federallu Administered Tribal Areas (FATA), dan berbatasan dengan Afanistan.
Sebuah kelompok militan pro-Taliban, Jamaat ur Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. Sementara, PM Pakistan Nawaz Sharif, mengaecam ledakan itu dan menegaskan serangan itu tidak bisa menghancurkan tekad pemerintah untuk menghilangkan terorisme di Pakistan.