REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Jumat (29/9/2023), mengutuk keras ledakan teroris yang menewaskan puluhan orang di Pakistan. Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu dilakukan di tengah orang-orang berkumpul merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha "mengekspresikan kecaman terkuatnya atas tindakan keji ini dan menyampaikan belasungkawa terdalamnya" kepada rakyat dan pemerintah Pakistan. Sekretaris Jenderal OIC menekankan posisi prinsip kelompok pan-Muslim untuk berdiri "melawan semua bentuk dan manifestasi terorisme dan menyatakan dukungan penuh untuk upaya Pakistan melawan terorisme".
Dilansir Anadolu Agency, Sabtu (30/9/2023), ledakan menargetkan dua masjid ketika jamaah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Nabi Muhammad Islam di provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Polisi mengatakan setidaknya 32 orang, termasuk salah satu petugas mereka, tewas.
Surat kabar lokal Dawn mengutip petugas kesehatan distrik Abdul Rasheed Shahi yang mengatakan sebanyak 52 orang kehilangan nyawa mereka. Bahkan angka kematian ini bisa bertambah karena banyak korban ledakan yang dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.