Rabu 28 Sep 2016 14:17 WIB

Pemimpin Penyandera Warga Indonesia di Filipina Ditembak Mati

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto: historycommons.org
Gerilyawan Abu Sayyaf.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan keamanan Filipina mengatakan dua pemimpin kelompok yang terkait dengan Abu Sayyaf telah tewas dalam serangan, Selasa (27/9). Diyakini, kelompok tersebut membantu serangkaian penculikan dan meminta uang tebusan, khususnya di wilayah Sabah, Malaysia.

Juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan mengatakan dua pemimpin kelompok itu bernama Nixon Muktadil dan Brown Muktadil. Pasukan negara itu melakukan baku tembak tepatnya di sekitar Pulau Tambulan.

"Kedua pemimpin organisasi yang juga terkait Abus Sayyaf telah terlibat penculikan setidaknya 26 warga Indonesia dan warga Malaysia," ujar Tan seperti dilansir Asian Correspondent, Rabu (28/9).

Ia menjelaskan, kebanyakan korban penculikan adalah anak buah kapal yang melintas dengan kecepatan lambat di dekat Provinsi Tawi Tawi, Sabah. Wilayah ini merupakan perbatasan antara Malaysia dan Filipina.  "Kematian mereka yang merupakan dua saudara akan menjadi pukulan besar bagi Abu Sayyaf," kata Tan menambahkan.

Baca juga,  Abu Sayyaf Penggal Sandera Asal Kanada.

Ia menjelaskan, Muktadil bersaudara selama ini bertugas sebagai pemandu saat Abu Sayyaf dan anggota kelompok lainnya berlayar di laut lepas. Dari bantuan mereka, pencarian target serta penyanderaan juga dengan mudah dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement