Selasa 04 Oct 2016 13:48 WIB

Pengeboman Rumah Sakit Aleppo Kembali Terjadi

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Salah satu rumah sakit khusus untuk menangani trauma di wilayah timur Aleppo, Suriah terkena serangan bom, Senin (3/10). Ini merupakan kedua kalinya serangan menargetkan fasilitas kesehatan, setelah kesepakatan gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan oposisi hancur.

Dalam salah satu rekaman video, kerusakan di rumah sakit tersebut terlihat di bagian dinding. Selain itu, terdapat cekungan bekas ledakan di salah satu sisi rumah sakit.

Dari laporan yang ada, terdapat tiga pekerja rumah sakit tewas dalam peristiwa itu. Dengan demikian, dalam serangan penuh yang kembali dilancarkan pasukan pemerintah pada untuk merebut Aleppo dari oposisi telah menwaskan ratusan orang.

Baca: Tak Ada Perayaan Tahun Baru Islam di Aleppo Kali Ini

Menurut keterangan salah satu pejabat senior PBB, pasukan pemerintah dengan sengaja melenyapkan fasilitas kesehatan di timur Aleppo. Ia meminta agar gencatan senjata setidaknya kembali berlangsung selama dua hari, agar memungkinkan bantuan kemanusiaan dikirimkan.

"Satu per satu fasilitas medis di wilayah timur Aleppo hancur akibat serangan udara yang dikirim pasukan pemerintah untuk memukul mundur oposisi," ujar koordinator bantuan darurat PBB, Stephen O Brien, dilansir The New Arab.

Ia menjelaskan keadaan di wilayah yang dikuasai oposisi di Aleppo sangat mengkhawatirkan. Obat-obatan untuk warga yang menderita luka dan sakit lainnya tidak tersedia. Evakuasi medis dibutuhkan dengan segera.

Selain itu, pasokan air bersih dan makanan juga harus didatangkan. Setidaknya ada 275 ribu warga yang terkepung di dalam wilayah timur Aleppo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement