REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Kepolisian Maroko menangkap 10 perempuan yang diduga melakukan sumpah setia kepada kelompok ISIS dan berencana untuk melakukan aksi bom bunuh diri di negara tersebut, kata pihak berwenang pada Senin (3/10).
"Jaringan itu, yang seluruh anggotanya adalah perempuan berusaha memperoleh bahan kimia yang digunakan guna membuat sabuk peledak" dan berencana untuk menyerang bangunan-bangunan penting," kata kementerian dalam negeri, dikutip Antara News.
Para perempuan tersebut telah membangun hubungan dekat dengan beberapa teroris Maroko yang berafiliasi dengan Daesh (ISIS) dan berbasis di perbatasan Suriah-Irak. Jaringan tersebut merekrut dan melatih para perempuan di beberapa bagian negara itu termasuk tempat wisata di Tangier dan kota-kota dekat ibu kota Rabat, ungkap kementerian.
Rabat mengatakan lebih dari 150 jaringan teroris telah dibongkar sejak 2002, termasuk belasan dalam tiga tahun terakhir yang memiliki hubungan dengan para ekstremis di Irak dan Suriah.
Sebuah studi oleh Soufan Group yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan pada Desember lalu bahwa sedikitnya 1.200 warga Maroko telah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berjuang bersama ISIS dalam 18 bulan sebelumnya.