Senin 10 Oct 2016 15:45 WIB

Presiden Kolombia Sumbangkan Hadiah Nobel untuk Korban Konflik

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (kiri) dan Komandan Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia (FARC) Timoleon Jimenez (kanan) berjabat tangan saat menandatangani perjanjian damai di Havana, Kuba, Kamis, 23 Juni 2016. Di tengah adalah Presiden Kuba Raul Cas
Foto: AP Photo/Desmond Boylan
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (kiri) dan Komandan Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia (FARC) Timoleon Jimenez (kanan) berjabat tangan saat menandatangani perjanjian damai di Havana, Kuba, Kamis, 23 Juni 2016. Di tengah adalah Presiden Kuba Raul Cas

REPUBLIKA.CO.ID, BOJAYA -- Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan akan mendonasikan semua uang dari Penghargaan Nobel untuk korban konflik di negaranya, Ahad (9/10). Santos memenangkan Nobel Perdamaian beberapa waktu lalu karena berhasil mencapai kesepakatan damai dengan kelompok oposisi FARC.

"Malam ini, saya bertemu keluarga saya dan memutuskan untuk menyumbangkan semua hadiah delapan juta krona Swedia (925 ribu dolar AS) untuk para korban," kata Santos dilansir BBC.

Ia membuat pengumuman itu di kota Bojaya setelah menghadiri upacara keagamaan untuk korban konflik. Perang saudara antara pemerintah Kolombia dan FARC berlangsung selama 52 tahun.

Konflik itu berakhir karena kesepakatan damai yang baru bulan lalu ditandatangani Santos. Selama konflik, 260 ribu orang dilaporkan tewas dan lebih dari enam juta penduduk terpaksa mengungsi.

Saat pengumuman Nobel, Ketua Komite Nobel mengatakan penghargaan itu mengakui upaya presiden untuk mengakhiri konflik. "Ini juga didedikasikan untuk rakyat Kolombia yang meski menerima kesulitan tetap tidak menyerah dan berharap perdamaian," kata Kaci Kullman Five.

Penghargaan ini tidak mengikutsertakan pemimpin FARC, Timoleon Rodriguez atau dikenal sebagai Timochenko. Ia juga menandatangani kesepakatan damai dengan Santos dan sejumlah delegasi kelompok oposisi di Havana, Kuba.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement