Sabtu 15 Oct 2016 02:31 WIB

Empat Hal tentang Pewaris Takhta Thailand

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ani Nursalikah
Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn yang akan menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn yang akan menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kesehatan yang semakin memburuk akhirnya membuat Raja Thailand Bhumibol Adulyadej menghembuskan napas terakhir. Kursi raja pun akhirnya jatuh kepada anak laki-lakinya Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn.

Putra Mahkota Vajiralongkorn yang didapuk menggantikan sang ayah disebut akan mewarisi salah satu kerajaan terkaya di dunia. Meski menjadi pewaris yang mewarisi kekayaan sangat banyak, terdapat sejumlah hal yang harus diketahui mengenai raja baru Thailand ini.

1. Kekuasaan yang ditunda

Pemimpin junta Thailand, Prayuth mengatakan Putra Mahkota meminta penundaan peralihan kursi raja dari sang ayah kepada dirinya sehingga dia dapat ikut berkabung. Sebab kematian ini merupakan sebuah tragedi bagi Thailand. Thailand mengumumkan masa berkabung selama satu tahun.

"Dia adalah seorang Raja yang dicintai dan dipuja oleh semua. Pemerintahan Raja telah berakhir tapi kebaikannya tidak dapat ditemukan di tempat lain, "kata Prayuth dilansir TIME, Jumat (14/10).

2. Satu-satunya pewaris laki-laki

Lahir pada 1952 di Bangkok Royal Dusit Palace, pria 64 tahun ini adalah satu-satunya putra dan pewaris laki-laki pasangan Raja Bhumibol serta Ratu Sirikit. Vajiralongkorn menghabiskan sebagian besar masa remajanya di perguruan tinggi swasta di Eropa dan Australia. Dia merupakan lulusan dari Royal Military College. Karirnya di angkatan bersenjata, membuat Vajiralongkorn kembali ke Thailand untuk menjadi pilot militer. Keinginan ini disebut karena Vajiralongkorn menyenangi belajar terbang ketika berada di Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement