Kamis 20 Oct 2016 08:41 WIB

Hollande dan Merkel Ancam Sanksi Rusia Terkait Serangan Aleppo

Kanselir Jerman, Angela Merkel (kiri) dan Presiden Prancis, Francois Hollande
Foto: AP PHOTO
Kanselir Jerman, Angela Merkel (kiri) dan Presiden Prancis, Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemimpin Prancis dan Jerman mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan terus-menerus Rusia di Aleppo.

"Apa yang terjadi di Aleppo adalah kejahatan perang. Salah satu permintaan adalah bombardir tersebut dan pendukungnya (Rusia) harus berakhir," ujar Presiden Prancis Francois Hollande usai bertemu dengan Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Dilansir The Guardian, Kamis (20/10).

Merkel mengutuk serangan udara di Aleppo dan menyebutnya tidak manusiawi dan kejam. Kedua pemimpin memperingatkan mereka bisa saja memberi sanksi terhadap Rusia beberapa jam sebelum KTT Uni Eropa dimana peran Rusia di Suriah akan didiskusikan.

"Semuanya yang bisa menggantikan ancaman sangat berguna," kata Hollande saat konferensi pers. Merkel menambahkan: "kita tidak bisa meninggalkan pilihan ini."

Mengenai perpanjangan masa gencatan senjata di Aleppo, Kamis pagi, Hollande mengatakan Putin siap memperpanjang gencatan hingga 11 jam. "Kami dapat kesan ada kemungkinan perpanjangan gencatan senjata, namun terserah pada rezim Suriah dan Rusia untuk menjalankannya," ujarnya.

Gencatan senjata beberapa jam tidak akan cukup untuk mengirim bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan dan memberi waktu warga sipil untuk pergi. Terpisah, militer Suriah mengatakan gencatan senjata akan berlangsung tiga hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement