REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian presiden tidak akan membuat Amerika Serikat (AS) menghentikan kerja sama dengan Indonesia. AS justru ingin tetap mempererat hubungan yang telah dibangun selama puluhan tahun, tak peduli siapapun Presiden AS yang akan terpilih nanti.
"Kami memiliki banyak wilayah kerja sama, yang akan dilanjutkan oleh pemerintahan Amerika Serikat yang baru. Bukan hanya antar pemerintah, tetapi juga antar pelaku bisnis, bahkan antar individu," ujar Deputy Assistant Secretary for Southeast Asia, W Patrick Murphy di Jakarta, Kamis (20/10).
Menurutnya, kerja sama antara Indonesia dengan AS semasa pemerintahan Presiden Obama, menunjukkan hasil yang luar biasa dalam lima tahun terakhir. Banyak perusahaan AS yang memanfaatkan kesempatan bisnis besar di pasar Indonesia.
"Sejak Presiden Jokowi mengunjungi Amerika beberapa waktu lalu, banyak wilayah kerja sama yang ingin ditingkatkan, termasuk tantangan keamanan global dan regional, serta hak asasi manusia," kata Murphy.
Baca juga, AS Tawarkan Bantuan Teknologi untuk Indonesia.
Ia menuturkan, AS sudah lama memiliki identitas sebagai negara Asia Pasifik sejak beberapa dekade yang lalu. Hal itu yang menyebabkan Pemerintah Presiden Obama memberikan perhatian khusus kepada negara Asia Pasifik dalam bidang imigrasi, perdagangan, dan keamanan.