Rabu 26 Oct 2016 10:02 WIB

Perawat Didakwa Bunuh Delapan Pasiennya dengan Obat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Palu hakim (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Palu hakim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  ONTARIO -- Seorang perawat di Ontario, Kanada didakwa delapan kejahatan pembunuhan tingkat pertama. Elizabeth Tracey Mae Wettlaufer asal Woodstock, Ontario muncul di pengadilan pada Selasa (25/10) pagi.

Ia dituduh membunuh pasien di tempat ia bekerja yang berusia antara 75 hingga 96 tahun. Polisi mengatakan tujuh korbannya diberi obat dengan dosis berlebihan yang berakibat fatal.

Korban di antaranya lima perempuan dan tiga pria. Semuanya pasien di Caressant Care, London. Kepala polisi Woodstock, William Renton mengatakan korban diberi obat oleh pelaku.

"Obat-obat itu ada dan tersedia di fasilitas perawatan jangka panjang itu," kata Renton dalam konferensi pers. Ia menolak berkomentar soal motif pelaku.

Juru bicara Caressant, Lee Griffi mengatakan, terdakwa adalah perawat terdaftar namun tidak lagi bekerja sejak dua setengah tahun lalu. "Kami sangat menyesali apa yang terjadi pada keluarga korban," kata Griffi dalam pernyataan tertulis.

Wettlaufer juga merupakan karyawan di Christian Horizon yang juga fasilitas panti jompo. Juru bicaranya mengatakan ia sudah berhenti kerja sejak 2007. Otoritas mengatakan, Christian Horizon bersedia bekerja sama dalam penyelidikan.

Otoritas mengaku yakin telah mengidentifikasi semua korban perempuan 47 tahun itu. Aksinya itu dilakukan antara tahun 2007 hingga 2014.

Dalam akun jejaring sosialnya, ia tercatat sebagai perawat di Lifeguard Homecare. Fasilitas ini belum menjawab permintaan komentar BBC.

Baca juga,  Pasangan Bule Jadi Tersangka Pembunuhan Polisi Bali.

Wettlaufer tercatat sebagai perawat sejak Agustus 1995 dan mengundurkan diri pada 30 September 2016. Ia sering mengunggah foto selfie-nya dengan orang-orang tua.

Ia sangat menyukai binatang dan seri Harry Potter. Pada satu titik ia pernah bicara soal kesulitannya mengatasi kecanduan alkohol. "Suara-suara di dalam saya memanggil pada kegelapan, tangan lain menarik saya ketika saya ingin menuju cahaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement